Program Go Green mulai banyak dikembangkan oleh perusahaan di Indonesia. Walau di Indonesia sendiri belum ada peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukannya.
Dalam pidatonya di Pittsurgh pada Desember 2009, SBY mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 26% pada 2020. Komitmen ini tentu saja merupakan perkembangan positif dari keinginan Indonesia untuk menjalankan program Go Green.
Program Go Green/Eco Friendly direspon secara meluas oleh masyarakat Indonesia, terutama perusahaan. Bentuk dari program ini untuk perusahaan dapat berupa “Corporate Social Responsibilities” (CSR) maupun dalam bentuk produk yang dihasilkan. Beberapa perusahaan besar yang mulai melakukan program Go Green adalah Pertamina, Panasonic, Toyota, Danamon, Telkom dll.
Beberapa contoh dari program CSR yang telah dilakukan adalah program dari Toyota yang melakukan penanaman pohon, serta pelatihan bagaimana membuat tempat Biopori dan daur ulang sampah untuk daerah Bekasi serta Telkom sudah aktif menanam pohon lebih 6.000 pohon lebih untuk mensukseskan Batam Green & Clean di beberapa lokasi sejak 2008 hingga 2009.
Selain dari program CSR, produk yang dihasilkan pun mulai berlabel Go Green. Produk TV VIEra keluaran Panasonic yang dianggap ramah lingkungan karena dilengkapi dengan tempat penyimpanan daya dengan masa pakai panel 100.000 jam, RoHS Compliance, dan penyimpanaan energi dalam Mode Eco dan user-friendly dengan tekstur yang menarik mata. Perusahaan Adidas pun mulai mengikuti program ini, yaitu dengan mengeluarkan produk-produk yang mengunakan bahan daur ulang hingga bahan organik.
Apple sebagai merk ternama di dunia pun tidak mau tertinggal dalam mengembangkan produk yang ramah lingkungan, pengilangan beberapa zat yang berbahaya bagi bagi lingkungan pun mulai dilakukan. Cadmium, arsenik, merkuri, dan PVC merupakan contoh dari zat yang mulai maupun sudah dihilangkan dari produk Apple. Selain itu Apple juga melakukan recycle terhadap produk mereka. Pada tahun 2006 mereka dapat me-recycle 13 juta pound.
Perusahaan telepon genggam juga tidak mau tertinggal dalam urusan Go Green. Sony Ericsson merupakan perusahaan telepon genggam dengan usaha yang paling keras untuk melakukan Go Green dengan cara agar seluruh telepon genggamnya dapat di recycle.
Komitmen dari pemerintah pun semakin terlihat ketika menteri perindustrian MS Hidayat mengatakan bahwa pemerintah berencana perusahaan yang ramah lingkungan akan mendapat insentif fiskal. Tahun ini, ada 15 perusahaan yang masuk nominator industri hijau yang terbagi dalam tiga kategori yaitu industri kecil dan menengah (IKM), industri besar dan perusahaan BUMN. pemenangnya, untuk kategori IKM adalah PT Eka Nindya Karsa, untuk kategori ndustri besar PT Holcim Indonesia, dan untuk kategori BUMN PT Pupuk Kalimantan Timur. Hidayat menambahkan,program penghargaan bagi industri hijau ini merupakan kesepakatan dari Asia productivity Organization (APO).
Jika masyarakat, perusahaan, serta pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon hingga 26% pada 2020, maka bukan tidak mungkin bahwa komitmen SBY itu akan dapat terlaksana walau waktu yang tersedia cukup terbatas.
Dalam pidatonya di Pittsurgh pada Desember 2009, SBY mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 26% pada 2020. Komitmen ini tentu saja merupakan perkembangan positif dari keinginan Indonesia untuk menjalankan program Go Green.
Program Go Green/Eco Friendly direspon secara meluas oleh masyarakat Indonesia, terutama perusahaan. Bentuk dari program ini untuk perusahaan dapat berupa “Corporate Social Responsibilities” (CSR) maupun dalam bentuk produk yang dihasilkan. Beberapa perusahaan besar yang mulai melakukan program Go Green adalah Pertamina, Panasonic, Toyota, Danamon, Telkom dll.
Beberapa contoh dari program CSR yang telah dilakukan adalah program dari Toyota yang melakukan penanaman pohon, serta pelatihan bagaimana membuat tempat Biopori dan daur ulang sampah untuk daerah Bekasi serta Telkom sudah aktif menanam pohon lebih 6.000 pohon lebih untuk mensukseskan Batam Green & Clean di beberapa lokasi sejak 2008 hingga 2009.
Selain dari program CSR, produk yang dihasilkan pun mulai berlabel Go Green. Produk TV VIEra keluaran Panasonic yang dianggap ramah lingkungan karena dilengkapi dengan tempat penyimpanan daya dengan masa pakai panel 100.000 jam, RoHS Compliance, dan penyimpanaan energi dalam Mode Eco dan user-friendly dengan tekstur yang menarik mata. Perusahaan Adidas pun mulai mengikuti program ini, yaitu dengan mengeluarkan produk-produk yang mengunakan bahan daur ulang hingga bahan organik.
Apple sebagai merk ternama di dunia pun tidak mau tertinggal dalam mengembangkan produk yang ramah lingkungan, pengilangan beberapa zat yang berbahaya bagi bagi lingkungan pun mulai dilakukan. Cadmium, arsenik, merkuri, dan PVC merupakan contoh dari zat yang mulai maupun sudah dihilangkan dari produk Apple. Selain itu Apple juga melakukan recycle terhadap produk mereka. Pada tahun 2006 mereka dapat me-recycle 13 juta pound.
Perusahaan telepon genggam juga tidak mau tertinggal dalam urusan Go Green. Sony Ericsson merupakan perusahaan telepon genggam dengan usaha yang paling keras untuk melakukan Go Green dengan cara agar seluruh telepon genggamnya dapat di recycle.
Komitmen dari pemerintah pun semakin terlihat ketika menteri perindustrian MS Hidayat mengatakan bahwa pemerintah berencana perusahaan yang ramah lingkungan akan mendapat insentif fiskal. Tahun ini, ada 15 perusahaan yang masuk nominator industri hijau yang terbagi dalam tiga kategori yaitu industri kecil dan menengah (IKM), industri besar dan perusahaan BUMN. pemenangnya, untuk kategori IKM adalah PT Eka Nindya Karsa, untuk kategori ndustri besar PT Holcim Indonesia, dan untuk kategori BUMN PT Pupuk Kalimantan Timur. Hidayat menambahkan,program penghargaan bagi industri hijau ini merupakan kesepakatan dari Asia productivity Organization (APO).
Jika masyarakat, perusahaan, serta pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon hingga 26% pada 2020, maka bukan tidak mungkin bahwa komitmen SBY itu akan dapat terlaksana walau waktu yang tersedia cukup terbatas.
0 komentar:
Posting Komentar